Hukum Memanfaatkan Sarana Berkah dalam Al Qur’an – Allah memang memberikan makhluknya berbagai kekuatan maupun keutamaan. Jika kita meyakini itu, kita tidak termasuk orang-orang yang Musyrik melainkan sekedar mengimani firman Allah. Hal yang terpenting adalah kita yakin bahwa semua kekuatan tersebut bersumber dari Allah dan bisa terjadi karena izin Allah. Tidak ada kekuatan selain dengan izin Allah. Allah yang Maha Kuat. Paling Kuat. Dan jika Allah mau, Allah bisa menghilangkan semua kekuatan yang ada selainNya.

Di Al Qur’an disebut pula hujan itu rahmat, dalam besi ada kekuatan, madu menjadi obat yang menyembuhkan, air zam zam mengandung keberkahan. Itu benar adanya. Bukan musyrik. Dan kekuatan atau keutamaan itu dari Allah dan kita bisa memanfaatkannya.

Madu Mampu Menyembuhkan

“kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.” [An Nahl 69]

Madu adalah salah satu obat yang bisa menyembuhkan. Dan kesembuhan tersebut pada dasarnya berasal dari kekuatan Allah. Oleh karena itu menggunakan obat untuk kesembuhan dari penyakit adalah halal.

Besi Mengandung Kekuatan

“Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa”. [Al Hadiid 25]

Di surat Al Hadiid ayat 25 Allah menjelaskan bahwa pada besi terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia. Apakah jika kita mengimani ayat di atas dengan mempercayai bahwa pada besi ada kekuatan hebat berarti kita musyrik? Tidak!

Yang penting kita tidak menyembah besi sebagai Tuhan. Kita tetap menyembah Allah sebagai satu-satunya Tuhan dan kekuatan Allah di atas segalanya. Dengan demikian ketika seseorang menggunakan pedang, panah, atau senapan mesin yang terbuat dari besi untuk berperang, itu tidak musyrik.

Air Hujan adalah Rahmat

“Dan Allah menurunkan dari langit air (hujan) dan dengan air itu dihidupkan-Nya bumi sesudah matinya…” [An Nahl 65]

“…Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” [Al Anbiyaa’ 30]

“Dia lah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira dekat sebelum kedatangan rahmat-nya (hujan); dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih” [Al Furqaan 48]

Allah adalah Yang Maha Menghidupkan. Apakah jika kita percaya dengan air Allah menghidupkan bumi, tanaman, binatang, manusia dsb berarti kita Musyrik? Tidak. Karena Allah memang menjadikan air itu sebagai sarana bagi kita agar kita bisa hidup. Coba anda tidak minum air selama 30 hari. Niscaya anda akan mati. Jika kita minum air agar tidak mati kehausan, itu jelas bukan Musyrik.

Ibaratnya jika kita sakit pergi ke dokter. Kemudian minum obat agar sembuh. Itupun bukan musyrik.

Hukum Meminta Bantuan Lestari Azzahra untuk Permasalahan Hidup

“Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana.” [Al Israa’ 5]

“Dzulkarnain berkata: “Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka” [Al Kahfi 95]

Begitu pula orang yang mau belajar adalah bukan berguru langsung pada Allah. Namun berguru dengan ulama, kyai maupun guru spiritual. Meminta bantuan spiritual dari seorang gurupun adalah hal yang diperbolehkan. Bukan syirik. Cara agar anda tahu tidak salah berguru adalah melalui ajarannya yang tidak berlawanan dengan Al Qur’an yang menjadi pedoman kita dalam menjalani kehidupan. Lestari Azzahra sendiri selalu meluruskan pandangan para kliennya jika bantuan yang Beliau berikan adalah sepenuhnya atas kehendak Allah dan tidak ada kekuatan kecuali dari pertolongan Allah. Dengan demikian, tercapainya hajat anda bukan semata-mata karena Lestari Azzahra melainkan karena Allah SWT.

“Dan mengapa kamu tidak mengatakan waktu kamu memasuki kebunmu maasyaallaah, laa quwwata illaa billaah (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah). Sekiranya kamu anggap aku lebih sedikit darimu dalam hal harta dan keturunan” [Al Kahfi 39]

“…jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keridhaan dari Tuhannya…” [Al Maa-idah 2]

Mengunjungi Ka’bah dengan maksud mencari karunia dan ridho Allah juga bukan berarti musyrik.

Syirik adalah Ketika Menyembah Kekuatan Selain Allah

 “Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).” [Al Baqarah 165]

Dalam memberikan bantuan spiritual, Lestari Azzahra selalu membekali kliennya untuk mempertebal keimanannya. Karena seberapa besar usaha Beliau tidak akan sanggup jika dari diri kita sendiri tidak meminta pertolongan Allah SWT sebagai Dzat yang Maha Memberi Pertolongan.

Hukum Menggunakan Batu Akik

“Bercincinlah dengan batu akik sebab ia dapat menghilangkan kefakiran”

Hadits ini diriwayatkan oleh ad-Dailami, dari hadits Anas, Umar, Ali dan Aisyah dengan sanad-sanad yang beragam.

Dengan demikian, sebagaimana firman Allah di atas, tidak ada kelebihan batu akik yang terlepas dari kekuatan Allah layaknya hujan, besi, ataupun madu. Jika meyakini benda bertuah diberkahi sebagaimana hadits di atas, itu bukan musyrik. Jika menyembah benda bertuah sebagai Tuhan, nah itu baru musyrik namanya. Na’udzu billah min dzalik.

Shahih Muslim disebutkan :

38.62/3907. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub; Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah bin Wahb Al Mishri; Telah mengabarkan kepadaku Yunus bin Yazid dari Ibnu Syihab; Telah menceritakan kepadaku Anas bin Malik ia berkata; Cincin Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam terbuat dari perak, sedangkan mata cincinnya terbuat dari batu Habasyi

Syarah Imam Nawawi :

bahwa yang dimaksud dengan “Habasyi” para ulama menyebutkan yakni Batu Habsyi adalah bermata cincin akik.

Dalam Kitab al-Fath, Imam Ahmad meriwayatkan hadits dari ‘Aisyah “Pakailah oleh kalian cincin akik karena ia adalah sahabat yang diberkahi. Orang yang memakai cincin akik akan menemui setiap kebaikan dan disukai oleh para Malaikat, sebagian keistimewaan akik ia dapat menenangkan rasa takut saat terjadi perkelahian, meredakan darah yang memancar.

Demikianlah sehingga tidak heran jika dalam memberikan bantuan spiritual, Lestari Azzahrapun juga menggunakan tasbih dari batuan, maupun liontin sebagai salah satu sarana. Semoga bermanfaat dan menjawab keraguan anda. Sungguh tidak ada kekuatan dan bantuan selain berasal dari Allah SWT.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *